Friday, January 4, 2013

Turun 158 Kg, Eks-Pria Tergemuk di Dunia Harus Operasi Kulit



Paul Mason yang sempat dinobatkan sebagai pria tergemuk di dunia, sudah mengalami penurunan berat badan. Namun Mason perlu menjalani operasi untuk mengangkat kulitnya yang menggelambir.
Pria berusia 51 itu sempat memiliki bobot yang nyaris mencapai 444 kilogram. Petugas pemadam kebakaran terpaksa menghancurkan bagian depan rumah Mason ketika Mason dilarikan ke rumah sakit. Mason pun diangkat dengan menggunakan mesin pengangkat barang.


Foto : Paul Mason (Paul Nixon) 
 
Kurang lebih dua tahun yang lalu, mantan pekerja pos dari Suffolk, Inggris, itu mengalami penurunan berat badan sebanyak 158 kilogram. Namun Mason masih merasa tertekan karena dia tidak bisa menjalani operasi hingga bobot badannya stabil.

Kulit-kulit Mason yang menggelambir cukup mengganggunya dalam berjalan. Namun Mason tetap harus mengecilkan bobot tubuhnya agar dapat menjalani operasi pengangkatan kulit itu.

"Kulit saya melipat. Kulit di belakang lutut saya sobek karena kulit-kulit yang menggelambir ini sangat berat," ujar Mason, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (3/1/2013).

Saat ini, Mason sibuk menulis buku tentang pengalaman medisnya. Mason mengaku ingin hidup normal, belajar menyetir, pergi berlibur, dan berkumpul bersama teman-temannya.

Selain menulis, Mason juga aktif menekuni bisnis perhiasan. Sejak dulu, Mason mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan bisnis itu.

Mason sempat menyantap makanan berkalori 20 ribu setiap harinya. Tubuhnya pun membesar hingga terlihat seperti balon. Mason mulai gemar makan di usianya yang ke-20, tepatnya pada saat ayahnya meninggal dan ibunya sakit.


Paul Mason
Slimmed down: Paul Mason now weighs 30st instead of 70st but wants surgery to remove rolls of unsightly fat
Back on his feet: Mr Mason is now no longer bed bound, but still requires walking sticks





sumber | produkkecantikanss.blogspot.com | http://international.okezone.com/read/2013/01/03/214/740673/turun-158-kg-eks-pria-tergemuk-di-dunia-harus-operasi-kulit

No comments:

Post a Comment